Basic - Geographic Information System (GIS)
***Awal kata Salam....
Melanjutkan pertemuan kedua dari matakuliah Sistem Informasi Data Spasial. Kebut gaess jangan kasih kendorrr.. sruput kopi.
Kembali ke Laptop
!
Materi kali lebih
lebih tinggi satu tingkat dari materi sebelumnya yang membahas tentang
pengenalan mata kuliah Sistem Informasi Data Spasial (SIDS), atau bisa dicek di
link berikut. Dipertemuan kedua lalu yang saya tangkap dari penjelasan bapak
guru tentang materis SIDS lebih membahas ke arah pemetaan suatu geografisnya.
Sesuai dengan materi yang diberikan yaitu Geographis System Information (GIS). GIS selalu berhubungan dengan Data, Map, dan
Relasi.
Digugling dari
internet
“Sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem yang dirancang untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data spasial atau geografis. Aplikasi GIS adalah alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat query interaktif (pencarian buatan pengguna), menganalisis informasi spasial, mengedit data dalam peta, dan mempresentasikan hasil dari semua operasi ini. GIS (lebih sering GIScience) kadang-kadang mengacu pada ilmu informasi geografis (GIScience), ilmu yang mendasari konsep geografis, aplikasi, dan sistem”.
“GIS dapat merujuk ke sejumlah teknologi, proses, dan metode yang berbeda. Ini melekat pada banyak operasi dan memiliki banyak aplikasi yang berkaitan dengan teknik, perencanaan, manajemen, transportasi / logistik, asuransi, telekomunikasi, dan bisnis. Untuk alasan itu, aplikasi GIS dan intelijen lokasi dapat menjadi fondasi untuk banyak layanan berbasis lokasi yang mengandalkan analisis dan visualisasi”.
“GIS dapat menghubungkan informasi yang tidak terkait dengan menggunakan lokasi sebagai variabel indeks kunci. Lokasi atau luasan dalam ruang-waktu Bumi dapat dicatat sebagai tanggal / waktu terjadinya, dan x, y, dan z koordinat mewakili, bujur, lintang, dan elevasi, masing-masing. Semua lokasi spasial-temporal berbasis Bumi dan referensi ketinggian harus saling berhubungan satu sama lain dan akhirnya ke lokasi fisik atau tingkat fisik yang sebenarnya. Karakteristik kunci GIS ini telah mulai membuka jalan baru penyelidikan ilmiah”.
Menurut sumber lain >>
Ada beberapa
komponen yang dimiliki GIS yaitu : Spasial, Non Spasial, dan Proyeksi Peta.
#
Data spasial
adalah data yang memiliki gambaran wilayah yang terdapat di permukaan bumi yang
direprentasikan dalam bentuk grafik, peta, gambar dalam format digital
berbentuk raster dengan nilai tertentu.
Data spasial bisa
didapatkan dari beberapa sumber seperti :
• Peta analog,
yaitu peta yang disajikan dalam bentuk cetak seperti : peta topografi, peta
lingkungan pantai Indonesia dan yang lainnya.
• Data pemantau /
pengindraan jarak jauh yang dapat dilihat dalam bentuk citra satelit, foto udara
dan lainnya.
• Data hasil
pengukuran lapangan berupa data yang diperoleh dengan cara mengadakan
pengukuran serta perhitungan tersendiri.
• Data Global
Positioning Sistem (GPS) adalah data canggih dengan keakuratan tinggi yang
dipresentasikan dalam format verktor.
• Data bereferensi
spasial seperti batas administrasi sebuah wilayah dan informasi berbagai bidang
seperti kelautan dan perikanan di satu wilayah tertentu.
Data spasial dapat
ditempatkan, ditampilkan dan disimpan di dalam sistem model data vektor dengan
menggunakan beberapa model di bawah ini:
• Titik-titik
Wujud titik
mencakup semua objek grafis dan geografis dan dikaitkan dengan koordinat.
• Garis-garis atau
kurva
Wujud kurva untuk
mendefenisikan semua unsur-unsur linier yang dibangun menggunakan garis lurus
yang membentuk dua atau lebih koordinat.
• Poligon
Wujud poligon
dipresentasikan sebagai sekumpulan koordinat yang membentuk segmen garis yang
memiliki titik awal dan titik akhir.
# Data nonpsasial adalah data yang
disajikan dalam bentuk tabel yang berisi informasi-informasi objek di dalam
data spasial dan berbentuk data tabular yang melekat langsung dengan data
spasial.
Pendekatan didalam
SIDS sendiri mencakup :
o Memahami
masalah
o Membuat
data spasial
o Explorer
o Analyze
o Visualize
# Proyesi Map/Peta
“Secara umum,
proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan
data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta”, Kata google.
Ilustrasi
proyeksi peta :
-
Transformasi sistematis dari garis lintang
dan garis bujur lokasi dari permukaan bola atau ellipsoid ke lokasi di pesawat
-
Setiap metode merepresentasikan permukaan
tiga dimensi sphare hingga dua bidang dimensi
-
Sphere adalah objek geometris bulat
sempurna dalam ruang tiga dimensi yang merupakan permukaan bola bulat bulat
(yaitu, analog dengan objek melingkar dalam dua dimensi, di mana
"lingkaran" membatasi "disk" nya).
-
Elipsoid adalah permukaan yang dapat
diperoleh dari bola dengan merusaknya dengan cara skaling directional, atau
lebih umum, dari transformasi affine.
-
Geoid adalah bentuk yang permukaan lautan
akan mengambil di bawah pengaruh gravitasi bumi dan rotasi saja, dengan tidak
adanya pengaruh lain seperti angin dan pasang surut.
Proyeksi Peta |
Jenis – jenis proyeksi Peta :
Menurut Jenis Bidang Proyeksi
v Proyeksi bidang datar / Azimuthal /
Zenithal
Proyeksi
Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai
bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu
titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub
pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
-
Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang
proyeksinya menyinggung kutub.
-
Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang
proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
- Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang
proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.
Proyeksi
Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke
sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah
lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan
meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur
berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada
kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga
bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk
menggambar daerah daerah di lintang 45°. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
-
Proyeksi kerucut normal atau standar
Jika garis
singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel
Standar).
-
Proyeksi Kerucut Transversal
Jika
kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.
-
Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Jika sumbu
kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.
v Proyeksi Silinder
Proyeksi
Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya
berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder
menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal
dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi
silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
-
Dapat menggambarkan daerah yang luas.
-
Dapat menggambarkan daerah sekitar
khatulistiwa.
-
Daerah kutub yang berupa titik digambarkan
seperti garis lurus.
-
Makin mendekati kutub, makin luas
wilayahnya.
- Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok
untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran
garis lintang.
Menurut
Kedudukan Bidang Proyeksi
Proyeksi peta
menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
Proyeksi normal
Proyeksi miring
Proyeksi
transversal
Menurut
Jenis Unsur Yang Bebas (Distorsi)
Proyeksi peta
menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :
-
Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi
yang mempertahankan besarnya sudut
-
Proyeksi equidistant, merupakan jenis
proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak
-
Proyeksi equivalent, merupakan jenis
proyeksi yang mempertahankan besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung
Menurut
Modifikasi
Proyeksi peta
menurut modifikasi (gubahan) dibedakan :
-
Proyeksi Bonne (Equal Area)
Sifat-sifatnya
sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar.
Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk
menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
-
Proyeksi Sinusoidal
Pada
proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan
daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak
antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga
untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi
ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
-
Proyeksi Mercator
Proyeksi
Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi
dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi,
kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar. Sifat-sifat proyeksi Mercatar
yaitu:
1. Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk
daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan
kutub.
2. Interval jarak antara meridian adalah sama
dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.
3. Interval jarak antara paralel tidak sama,
makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.
4. Proyeksinya adalah konform.
5. Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena
terletak di posisi tak terhingga.
Proyeksi
Mollweide
Pada proyeksi ini
sama luas untuk berubah di pinggir peta.
Proyeksi
Gall
Sifatnya sama
luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang mendekati kutub.
Proyeksi
Homolografik (Goode)
Sifatnya sama
luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi
Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran.
Sistem
Kordinat >>
Dalam geometri,
sistem koordinat adalah suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan,
atau koordinat, untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur
geometris lain pada manifold seperti ruang Euklides. Urutan koordinat adalah
signifikan, dan mereka kadang-kadang diidentifikasi oleh posisi mereka dalam
tuple dan kadang-kadang dengan huruf, seperti dalam "x-coordinate".
Koordinat diambil untuk menjadi bilangan real dalam matematika dasar, tetapi
mungkin bilangan kompleks atau elemen-elemen dari sistem yang lebih abstrak
seperti sebuah cincin komutatif. Penggunaan sistem koordinat memungkinkan
masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam masalah-masalah tentang
angka dan sebaliknya; ini adalah dasar dari geometri analitis.
o Cartesian Coordinate System
Suatu
sistem yang menggunakan satu atau lebih angka, atau koordinat, untuk secara
unik menentukan posisi poin atau elemen geometris lainnya pada manifold seperti
ruang Euclidean.
Distortion yang
dialami dalam memproyeksikan peta adalah Shape, Area, Distance, Direction,
Scale. Bisa kita ilustrasikan sebagai kulit jeruk. Bentuk asli jeruk bulat,
jika diproyeksikan ke dalam bentuk peta atau maps. Bagaimana caranya supaya
kulit jeruk itu dibentuk diibaratkan menjadi suatu peta. Yaitu caranya dengan
mengkuliti jeruk itu secara rapi disesuaikan dengan proyeksi yang akan dibuat.
Geoprocessing >>
Geoprocessing
adalah operasi GIS yang digunakan untuk memanipulasi data spasial. Operasi
geoprosesing khas mengambil set data input, melakukan operasi pada dataset itu,
dan mengembalikan hasil operasi sebagai dataset output. Operasi geoprosesing
umum termasuk overlay fitur geografis, seleksi fitur dan analisis, pemrosesan
topologi, pemrosesan raster, dan konversi data. Geoprocessing memungkinkan
untuk definisi, manajemen, dan analisis informasi yang digunakan untuk
membentuk keputusan.
Spatial
Referencing System >>
Sistem referensi
spasial (SRS) atau sistem referensi koordinat (CRS) adalah sistem lokal,
regional atau global berbasis koordinat yang digunakan untuk mencari entitas
geografis. Sistem referensi spasial mendefinisikan proyeksi peta spesifik, serta
transformasi antara sistem referensi spasial yang berbeda. Sistem referensi
spasial didefinisikan oleh akses fitur Simple OGC menggunakan teks yang
terkenal, dan dukungan telah dilaksanakan oleh beberapa sistem informasi
geografis berbasis standar. Sistem referensi spasial dapat dirujuk menggunakan
integer SRID, termasuk kode EPSG yang ditetapkan oleh Asosiasi Produsen Minyak
dan Gas Internasional.
Pengambilan
Data
· Pengindraan
Jauh
· Penginderaan
jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah
objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak
dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau
fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar
angkasa, satelit, kapal atau alat lain.
Komponen-Komponen
Penginderaan Jauh
-
Sumber Tenaga
-
Atmosfer
-
Interaksi antara tenaga dan objek
-
Sensor dan Wahana
-
Perolehan Data
-
Pengguna Data
--------------------------------------------------------------------------------------------
Cukup sekian informasi yang bisa saya sampaikan tentang mata kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Basic - Geographic Information System". Semoga bermanfaat 😎. Pamit tidurrr
Atas nama pengetik :
Ragil Prasetiyo 1514321016 Universitas Bhayangkara
dari Mata Kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Basic - GIS"
Akhir Kata Salam...
--------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka :
0 komentar: