Representasi Geografi & Model Data Spasial
***
Awal Kata SALAM...
Melanjutkan edisi buku ketikkan pertemuan sebelumnya dan mengulang pembahasan materi dari matakuliah Sistem Informasi Data Spasial. kali ini yang akan saya mengulang pembahasan dengan materi Representasi Geografi & Model Data Spasial. Siapkan niat dan kopi and then Let's Go to the Type !!!
# Representasi Geografi
Menurut saya, "Representasi Geografi merupakan suatu teknik untuk mentafsirkan suatu keadaan, dalam kasus ini yaitu tentang Geografi. Atau juga bisa dibilang suatu fenomena yang ada tentang keadaan geografis tersebut, dalam hal ini bumi tempat kita bepijak".
v
Berdasarkan
bentuknya, data Geospasial dapat dibedakan menjadi data Diskrit dan Kontinyu.
>> Data diskrit dapat berupa titik, garis, dan area/polygon,
yang biasanya merepresentasikan bentang alam (sungai, laut, danau, hutan, dan
lain2) maupun benda - benda buatan manusia (jalan, menara, gedung, jembatan,
dan lain2).
>> Data kontinyu merepresentasikan properti yang kontinyu dalam
ruang, misalnya informasi ketinggian, kelerengan, arah aliran air dan angin,
jenis tanah, derajat keasaman tanah, kelembapan tanah, kepadatan penduduk, dan
lain2. Namun demikian, terdapat beberapa kasus yang sulit untuk
direpresentrasikan datanya ke dalam format digital, seperti misalnya prakiraan
cuaca, ia bisa direpresentasikan dalam bentuk kontinyu namun memiliki informasi
yang diskrit.
# Model Data Spasial
Terdiri dari model data spasial 2 dimensi dan model data spasial 3 dimensi
Model Data 2-Dimensi :
- Vector : Data vektor terbentuk dari tiga jenis geometri yakni titik (point),
garis (line), dan area (polygon). Oleh karena itu, objek-objek di permukaan
bumi perlu divisualisasikan dalam ketiga geometri tersebut agar bisa diproses
dengan GIS. Contoh visualisasi dunia nyata menjadi elemen gambar ketiga
geometri tersebut antara lain landmark dan fasilitas sebagai titik, jalan dan
sungai sebagai garis, dan daerah administrasi tertentu sebagai area.
Berikut
ini penjelasan lebih dalam mengenai ketiga entitas geometri tersebut.
· Titik
(point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan
pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga
bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi
lain. Satu buah objek titik memiliki
satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik dari titik ini
dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut. Contoh-contoh
objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik antara lain kota,
pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa
representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap skala peta.
Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja direpresentasikan
sebagai area/luasan (polygon).
· Garis
(line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan
segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih
(Burrough, 1994). Entitas garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk
menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta
informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis
tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai
line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik
(vertex) disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap
sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu entitas polyline
memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini
disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang sering
direpresentasikan sebagai polyline antara lain jalan, sungai, jaringan air
bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, dan sebagainya.
· Area
(polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan. Polygon dapat
direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor. Karena
kebanyakan peta tematik yang digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon,
metode-metode representasi dan pemanipulasian entity ini banyak mendapat
perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili
oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk
merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah
administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya.
Struktur data raster terbagi menjadi empat bagian besar, yaitu :
o Square grid
merupakan struktur yang paling sederhana, dimana ukuran piksel memiliki nilai yang sama. Seluruh piksel yang saling bertenaga saling terhubung satu yang lainnya.
o Rectanguler
Merupakan struktur yang umum pada model data raster.
o Trianguler dan Hexagonal
Merupakan struktur yang tidak umum, dan jarang digunakan. Namun terdapat beberapa aplikasi yang menggunakan model hexagonal untuk memodelkan persebaran kehidupan alam liar.
o Trianguler Irregular Network (TIN)
Merupakan Struktur yang umum digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian.
Gambar Perbedaan Raster & Vektor |
- Digital Elevation Model : adalah representasi CG 3D dari permukaan medan - umumnya planet (misalnya Bumi), bulan, atau asteroid - yang dibuat dari data ketinggian medan. "DEM global" mengacu pada Grid Global Diskrit.
DEM dapat direpresentasikan sebagai raster (kotak kuadrat, juga dikenal sebagai heightmap ketika mewakili elevasi) atau sebagai jaringan segitiga tidak beraturan berbasis vektor (TIN). DEM TIN DEM juga disebut sebagai DEM primer (terukur), sedangkan Raster DEM disebut sebagai DEM sekunder (dihitung). DEM dapat diperoleh melalui teknik seperti fotogrametri, lidar, IfSAR, survei tanah, dll. (Li et al. 2005). DEM umumnya dibangun menggunakan data yang dikumpulkan menggunakan teknik penginderaan jarak jauh, tetapi mereka juga dapat dibangun dari survei tanah. DEM sering digunakan dalam sistem informasi geografis, dan merupakan dasar paling umum untuk peta bantuan yang dihasilkan secara digital. Sementara DSM mungkin berguna untuk pemodelan lanskap, pemodelan kota dan aplikasi visualisasi, DTM sering diperlukan untuk pemodelan banjir atau drainase, studi penggunaan lahan, aplikasi geologi, dan aplikasi lain.
- Triangulated Irregular Network : adalah representasi dari permukaan kontinu yang seluruhnya terdiri dari segi segitiga, digunakan terutama sebagai Diskrit Global Grid dalam pemodelan elevasi primer.
Sebuah TIN terdiri dari jaringan segitiga simpul, yang dikenal sebagai titik massa, dengan koordinat terkait dalam tiga dimensi yang dihubungkan oleh tepi untuk membentuk tessellation segitiga. Visualisasi tiga dimensi siap dibuat dengan render dari segi segi tiga. Di daerah-daerah di mana ada sedikit variasi dalam ketinggian permukaan, titik-titik mungkin banyak spasi sedangkan di daerah-daerah dengan variasi intensitas yang lebih intens, kepadatan titik meningkat.
Gambar model 3 Dimensi |
Perbedaan DEM & TIN :
#
DEM
- Redundansi data di daerah medan
seragam
- Ketidakmampuan untuk beradaptasi
dengan bidang-bidang yang berbeda kompleksitas bantuan
- Penekanan berlebihan sepanjang
sumbu grid
# TIN
- Data tidak berlebihan
- Memungkinkan data tambahan di area
yang kompleks dan lebih sedikit data di area yang tidak kompleks
- Kemampuan untuk menggunakan fitur
alami sebagai garis putus-putus
- Tentu saja, Anda harus menyukai segitiga
----------------------------------------------------------------------------------------------
Cukup sekian informasi yang bisa saya sampaikan tentang mata kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Representasi Geografi & Model Data Spasial". Semoga bermanfaat 😎. Pamit tidurrr
Atas nama pengetik :
Ragil Prasetiyo 1514321016 Universitas Bhayangkara
dari Mata Kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Representasi Geografi & Model Data Spasial".
Akhir Kata SALAM...
----------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka
Ramdani, Fatwa. 2017. Pengantar Ilmu Geoinformatika. Malang: Universitas Brawijaya.
0 komentar: