Model & Manajemen Basis Data

Oktober 22, 2018 Unknown 0 Comments


----------------------------------------------------------------------------------------------
Awal kata Salam...

Setelah fakum 3 minggu-an tidak mereview literasi dari mata kuliah SIDS, akhirnya ada juga waktu untuk kembali menulis di Halaman Anak Terakhir. The LastChild is Back..., untuk mempersingkat waktu dikarenakan kuota akhir bulan yang menipis kita langsung ke TKP !
Pada pertemuan literasi ke-4 ini membahas tentang “Model & Manajemen Basis Data”. Ya, kalau saya artikan menurut bahasa pemikiran saya sendiri dari apa itu model dan manajemen basis data ?
“ Model merupakan sebuah gambaran atau pola, dan manajemen basis data adalah sebuah proses untuk mengatur sebuah basis data. Jadi jika digabungkan akan keterkaitannya dengan SIDS adalah sebuah gambaran atau pola untuk mengatur sebuah basis data yang akan diimplementasikan menggambarkan sebuah representasi dari data spasial yang akan dijadikan sebuah pemetaan”. Itu...
Dari materi mata kuliah SIDS pada pertemuan ke-4 kemarin membahas apa saja yang terkait dengan topik Model & Manajemen Basis Data. Diantaranya akan saya coba jelaskan sebagai berikut :
1.         SMBD
adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna.
Keterkaitannya dengan SIDS bisa diartikan juga salah satu bagian dalam SIG adalah melakukan pengolahan basis data, dengan GUI menggunakan sistem query dan aplikasi yang multi user. SIG merupakan aplikasi untuk menganalisa data keruangan/data spasial, yang bisa melakukan analisa data spasial dan non-spasial sekaligus.



2.         Tipe Data
Dalam dunia komputer, tipe data merupakan ialah klasifikasi data yang mengenalkan kompilator atau penerjemah bagaimana programmer bermaksud untuk menggunakan data. Didalam GIS tipe data dibagi menjadi 2 yaitu :
·         Berdasarkan geografis yang mempunyai contoh data;
# Data Lokasi
-       Koordinat
-       Nama Lokasi
-       Topologi
·         Berdasarkan Statistical Data;
-       Nominal
-       Categorical
-       Ordinal

3.         Desain Entity Relationship Diagram
merupakan salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Diagram hubungan entitas (ERD) menunjukkan hubungan dari entitas set disimpan dalam database. Entitas dalam konteks ini adalah komponen data. Dengan kata lain, diagram ER menggambarkan struktur logis dari database.

4.         DB Planning
Beberapa perencanaan yang harus dipersiapkan dalam membangun data base sistem GIS sebagai berikut :
1.    Kualitas informasi
-     Informasi disimpan dalam database;
-     Konstruksi yang buruk dan kesalahan data akan memberikan Sampah bukan Sistem Informasi Geografis;
-     Proyeksi peta seperti apa yang akan digunakan;
-     Skala apa itu data;
-     Apa cakupannya;
-     Berapa atribusi yang harus dimasukkan;
-     Apa itu format data atribut;
-     Apa keandalan datanya;
-     Seberapa cepat untuk diambil.

2.    Informasi yang diperlukan untuk desain database :
-     Daftar lengkap data, ditentukan dengan benar dan diperiksa untuk validitas dan konsistensi.
-     Daftar sumber data potensial (peta, foto udara, file tabular, file digital) yang di katalog dan dievaluasi untuk akurasi dan kelengkapannya.
-     Daftar kemampuan fungsional yang dibutuhkan dari GIS (dari penilaian kebutuhan). Seperti visualisasi, analisis spasial, analisis statistik, dan pemodelan.

3.    Rencanakan untuk berbagi data
-     Benefits
-     Effort

4.    Merancang Data Base
-     RDBMS
-     Normalisasi Database
-     Represent data : Point, Line, Polygon, or etc

5.         DB Construction
# Konstruksi basis data / konversi adalah proses membangun basis data digital dari data sumber - peta dan file tabular.
# Penekanan utamanya adalah manajemen aktivitas dan jaminan kualitas / kontrol kualitas dari data yang dikonversi.
# Konversi data
-     Digitalisasi manual menggunakan tablet dan alat kursor digitalisasi (keping);
-     Memindai (mengubah garis dan teks menjadi serangkaian piksel);
-     Konversi Raster ke Vektor (mengubah serangkaian piksel menjadi serangkaian titik koordinat (x, y)), fasilitas ini biasanya disediakan oleh perangkat lunak GIS;
-     Solusi hibrida (overlay data format vektor dengan gambar menyediakan alat tampilan grafik yang kuat)
# Grafik peta merepresentasikan semua fitur (entitas) pada peta sebagai titik, garis, area, atau piksel;
# Basis data tabular berisi informasi atribut yang menggambarkan entitas (bangunan, parsel, dll.);
# Kunci umum (indeks data grafik) harus dibuat antara grafik peta dan catatan basis data tabular untuk membuat tautan.

6.         DB Relational
Basis Data relasional menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data.
Keuntungan :
+ Bentuknya sederhana
+ Mudah melakukan berbagai operasi data

7.         Hybrid & Integrated System
v Struktur data vektor dan struktur data raster dapat dipadukan pada suatu sistem, dengan melengkapi fasilitas konversi vektor ke raster dan raster ke vektor. Selain itu juga disediakan fungsi-fungsi untuk mengolah masing-masing struktur data.
v Data SIG terdiri dari dua bentuk data: yaitu data grafis yang menyatakan entitas obyek dan data attribut. Data grafis yang terdiri dari data koordinat dan data topologi disimpan di berkas yang terpisah dari data atribut. Data atribut ditangani oleh database management system. Penggabungan kedua tipe data dilakukan melalui suatu kode identifikasi, misal kode identifikasi poligon, garis atau titik. Hal yang sama juga dapat dilakukan 'linkage' antara grid-cell modules dengan database management system.
v Operasional SIG secara keseluruhan yang terdiri dari SIG software, CAD software, Image Processing software, GPS software, Open-Source components, DBMS system.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cukup sekian informasi yang bisa saya sampaikan tentang mata kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Representasi Geografi & Model Data Spasial". Semoga bermanfaat 😎. Pamit ke sawahh...
Atas nama pengetik :
Ragil Prasetiyo 1514321016 Universitas Bhayangkara
Dari Mata Kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik " Model & Manajemen Basis Data ".

Akhir kata Salam...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka
//SIDS/materi_dosen/gis

0 komentar:

Representasi Geografi & Model Data Spasial

September 26, 2018 Unknown 0 Comments

***
Awal Kata SALAM...

Melanjutkan edisi buku ketikkan pertemuan sebelumnya dan mengulang pembahasan materi dari matakuliah Sistem Informasi Data Spasial. kali ini yang akan saya mengulang pembahasan dengan materi Representasi Geografi & Model Data Spasial. Siapkan niat dan kopi and then Let's Go to the Type !!!

# Representasi Geografi
Menurut saya, "Representasi Geografi merupakan suatu teknik untuk mentafsirkan suatu keadaan, dalam kasus ini yaitu tentang Geografi. Atau juga bisa dibilang suatu fenomena yang ada tentang keadaan geografis tersebut, dalam hal ini bumi tempat kita bepijak".

v   Berdasarkan bentuknya, data Geospasial dapat dibedakan menjadi data Diskrit dan Kontinyu.
>> Data diskrit dapat berupa titik, garis, dan area/polygon, yang biasanya merepresentasikan bentang alam (sungai, laut, danau, hutan, dan lain2) maupun benda - benda buatan manusia (jalan, menara, gedung, jembatan, dan lain2).
>> Data kontinyu merepresentasikan properti yang kontinyu dalam ruang, misalnya informasi ketinggian, kelerengan, arah aliran air dan angin, jenis tanah, derajat keasaman tanah, kelembapan tanah, kepadatan penduduk, dan lain2. Namun demikian, terdapat beberapa kasus yang sulit untuk direpresentrasikan datanya ke dalam format digital, seperti misalnya prakiraan cuaca, ia bisa direpresentasikan dalam bentuk kontinyu namun memiliki informasi yang diskrit.

# Model Data Spasial
Terdiri dari model data spasial 2 dimensi dan model data spasial 3 dimensi
Model Data 2-Dimensi :
- VectorData vektor terbentuk dari tiga jenis geometri yakni titik (point), garis (line), dan area (polygon). Oleh karena itu, objek-objek di permukaan bumi perlu divisualisasikan dalam ketiga geometri tersebut agar bisa diproses dengan GIS. Contoh visualisasi dunia nyata menjadi elemen gambar ketiga geometri tersebut antara lain landmark dan fasilitas sebagai titik, jalan dan sungai sebagai garis, dan daerah administrasi tertentu sebagai area.
Berikut ini penjelasan lebih dalam mengenai ketiga entitas geometri tersebut.
·     Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi lain.  Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut. Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).
·  Garis (line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik (vertex­) disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu entitas polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang sering direpresentasikan sebagai polyline antara lain jalan, sungai, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, dan sebagainya.
·  Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon, metode-metode representasi dan pemanipulasian entity ini banyak mendapat perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya.

- Raster : Data raster terdiri atas matriks atau piksel yang tersusun atas baris dan kolom (atau grid), dimana setiap sel memiliki nilai yang merepresentasikan sebuah informasi, seperti nilai reflektan, atau suhu udara. Bentuk data raster biasanya adalah data hasil akuisisi UAV, citra satelit, foto digital, ataupun peta -peta yang telah dipindai.

Struktur data raster terbagi menjadi empat bagian besar, yaitu : 
o Square grid 
merupakan struktur yang paling sederhana, dimana ukuran piksel memiliki nilai yang sama. Seluruh piksel yang saling bertenaga saling terhubung satu yang lainnya. 

o Rectanguler 
Merupakan struktur yang umum pada model data raster.

o Trianguler dan Hexagonal 
Merupakan struktur yang tidak umum, dan jarang digunakan. Namun terdapat beberapa aplikasi yang menggunakan model hexagonal untuk memodelkan persebaran kehidupan alam liar. 

o Trianguler Irregular Network (TIN) 
Merupakan Struktur yang umum digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian.

Gambar Perbedaan Raster & Vektor

Model Data 3-Dimensi :
- Digital Elevation Model : adalah representasi CG 3D dari permukaan medan - umumnya planet (misalnya Bumi), bulan, atau asteroid - yang dibuat dari data ketinggian medan. "DEM global" mengacu pada Grid Global Diskrit.
DEM dapat direpresentasikan sebagai raster (kotak kuadrat, juga dikenal sebagai heightmap ketika mewakili elevasi) atau sebagai jaringan segitiga tidak beraturan berbasis vektor (TIN). DEM TIN DEM juga disebut sebagai DEM primer (terukur), sedangkan Raster DEM disebut sebagai DEM sekunder (dihitung). DEM dapat diperoleh melalui teknik seperti fotogrametri, lidar, IfSAR, survei tanah, dll. (Li et al. 2005). DEM umumnya dibangun menggunakan data yang dikumpulkan menggunakan teknik penginderaan jarak jauh, tetapi mereka juga dapat dibangun dari survei tanah. DEM sering digunakan dalam sistem informasi geografis, dan merupakan dasar paling umum untuk peta bantuan yang dihasilkan secara digital. Sementara DSM mungkin berguna untuk pemodelan lanskap, pemodelan kota dan aplikasi visualisasi, DTM sering diperlukan untuk pemodelan banjir atau drainase, studi penggunaan lahan, aplikasi geologi, dan aplikasi lain.

- Triangulated Irregular Network : adalah representasi dari permukaan kontinu yang seluruhnya terdiri dari segi segitiga, digunakan terutama sebagai Diskrit Global Grid dalam pemodelan elevasi primer.
Sebuah TIN terdiri dari jaringan segitiga simpul, yang dikenal sebagai titik massa, dengan koordinat terkait dalam tiga dimensi yang dihubungkan oleh tepi untuk membentuk tessellation segitiga. Visualisasi tiga dimensi siap dibuat dengan render dari segi segi tiga. Di daerah-daerah di mana ada sedikit variasi dalam ketinggian permukaan, titik-titik mungkin banyak spasi sedangkan di daerah-daerah dengan variasi intensitas yang lebih intens, kepadatan titik meningkat.

Gambar model 3 Dimensi
Perbedaan DEM & TIN :
# DEM
-  Redundansi data di daerah medan seragam
-  Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan bidang-bidang yang berbeda kompleksitas bantuan
-  Penekanan berlebihan sepanjang sumbu grid
   # TIN
-   Data tidak berlebihan
-   Memungkinkan data tambahan di area yang kompleks dan lebih sedikit data di area yang tidak kompleks
- Kemampuan untuk menggunakan fitur alami sebagai garis putus-putus
- Tentu saja, Anda harus menyukai segitiga
----------------------------------------------------------------------------------------------
Cukup sekian informasi yang bisa saya sampaikan tentang mata kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Representasi Geografi & Model Data Spasial". Semoga bermanfaat 😎. Pamit tidurrr 
Atas nama pengetik : 
Ragil Prasetiyo 1514321016 Universitas Bhayangkara 
dari Mata Kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Representasi Geografi & Model Data Spasial".

Akhir Kata SALAM...
----------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka
Ramdani, Fatwa. 2017. Pengantar Ilmu Geoinformatika. Malang: Universitas Brawijaya.

0 komentar:

Basic - Geographic Information System (GIS)

September 18, 2018 Unknown 0 Comments

***
Awal kata Salam....

Melanjutkan pertemuan kedua dari matakuliah Sistem Informasi Data Spasial. Kebut gaess jangan kasih kendorrr.. sruput kopi.

Kembali ke Laptop !

Materi kali lebih lebih tinggi satu tingkat dari materi sebelumnya yang membahas tentang pengenalan mata kuliah Sistem Informasi Data Spasial (SIDS), atau bisa dicek di link berikut. Dipertemuan kedua lalu yang saya tangkap dari penjelasan bapak guru tentang materis SIDS lebih membahas ke arah pemetaan suatu geografisnya. Sesuai dengan materi yang diberikan yaitu Geographis System Information (GIS). GIS selalu berhubungan dengan Data, Map, dan Relasi.

Digugling dari internet
“Sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem yang dirancang untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data spasial atau geografis. Aplikasi GIS adalah alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat query interaktif (pencarian buatan pengguna), menganalisis informasi spasial, mengedit data dalam peta, dan mempresentasikan hasil dari semua operasi ini. GIS (lebih sering GIScience) kadang-kadang mengacu pada ilmu informasi geografis (GIScience), ilmu yang mendasari konsep geografis, aplikasi, dan sistem”.
“GIS dapat merujuk ke sejumlah teknologi, proses, dan metode yang berbeda. Ini melekat pada banyak operasi dan memiliki banyak aplikasi yang berkaitan dengan teknik, perencanaan, manajemen, transportasi / logistik, asuransi, telekomunikasi, dan bisnis. Untuk alasan itu, aplikasi GIS dan intelijen lokasi dapat menjadi fondasi untuk banyak layanan berbasis lokasi yang mengandalkan analisis dan visualisasi”.
“GIS dapat menghubungkan informasi yang tidak terkait dengan menggunakan lokasi sebagai variabel indeks kunci. Lokasi atau luasan dalam ruang-waktu Bumi dapat dicatat sebagai tanggal / waktu terjadinya, dan x, y, dan z koordinat mewakili, bujur, lintang, dan elevasi, masing-masing. Semua lokasi spasial-temporal berbasis Bumi dan referensi ketinggian harus saling berhubungan satu sama lain dan akhirnya ke lokasi fisik atau tingkat fisik yang sebenarnya. Karakteristik kunci GIS ini telah mulai membuka jalan baru penyelidikan ilmiah”.
Menurut sumber lain >>
Ada beberapa komponen yang dimiliki GIS yaitu : Spasial, Non Spasial, dan Proyeksi Peta.
# Data spasial adalah data yang memiliki gambaran wilayah yang terdapat di permukaan bumi yang direprentasikan dalam bentuk grafik, peta, gambar dalam format digital berbentuk raster dengan nilai tertentu.
Data spasial bisa didapatkan dari beberapa sumber seperti :
• Peta analog, yaitu peta yang disajikan dalam bentuk cetak seperti : peta topografi, peta lingkungan pantai Indonesia dan yang lainnya.
• Data pemantau / pengindraan jarak jauh yang dapat dilihat dalam bentuk citra satelit, foto udara dan lainnya.
• Data hasil pengukuran lapangan berupa data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengukuran serta perhitungan tersendiri.
• Data Global Positioning Sistem (GPS) adalah data canggih dengan keakuratan tinggi yang dipresentasikan dalam format verktor.
• Data bereferensi spasial seperti batas administrasi sebuah wilayah dan informasi berbagai bidang seperti kelautan dan perikanan di satu wilayah tertentu.
Data spasial dapat ditempatkan, ditampilkan dan disimpan di dalam sistem model data vektor dengan menggunakan beberapa model di bawah ini:
• Titik-titik
Wujud titik mencakup semua objek grafis dan geografis dan dikaitkan dengan koordinat.
• Garis-garis atau kurva
Wujud kurva untuk mendefenisikan semua unsur-unsur linier yang dibangun menggunakan garis lurus yang membentuk dua atau lebih koordinat.
• Poligon
Wujud poligon dipresentasikan sebagai sekumpulan koordinat yang membentuk segmen garis yang memiliki titik awal dan titik akhir.

# Data nonpsasial adalah data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi informasi-informasi objek di dalam data spasial dan berbentuk data tabular yang melekat langsung dengan data spasial.

Pendekatan didalam SIDS sendiri mencakup :
o  Memahami masalah
o  Membuat data spasial
o  Explorer
o  Analyze
o  Visualize

# Proyesi Map/Peta
“Secara umum, proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari cara pemindahan data topografi dari permukaan Bumi ke atas permukaan peta”, Kata google.

Ilustrasi proyeksi peta :
-       Transformasi sistematis dari garis lintang dan garis bujur lokasi dari permukaan bola atau ellipsoid ke lokasi di pesawat
-       Setiap metode merepresentasikan permukaan tiga dimensi sphare hingga dua bidang dimensi
-       Sphere adalah objek geometris bulat sempurna dalam ruang tiga dimensi yang merupakan permukaan bola bulat bulat (yaitu, analog dengan objek melingkar dalam dua dimensi, di mana "lingkaran" membatasi "disk" nya).
-       Elipsoid adalah permukaan yang dapat diperoleh dari bola dengan merusaknya dengan cara skaling directional, atau lebih umum, dari transformasi affine.
-       Geoid adalah bentuk yang permukaan lautan akan mengambil di bawah pengaruh gravitasi bumi dan rotasi saja, dengan tidak adanya pengaruh lain seperti angin dan pasang surut.
Proyeksi Peta
     Jenis – jenis proyeksi Peta :
Menurut Jenis Bidang Proyeksi
v Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal
Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
-        Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
-        Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
-    Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.

v Proyeksi Kerucut
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang 45°. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
-       Proyeksi kerucut normal atau standar
Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).
-       Proyeksi Kerucut Transversal
Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.
-        Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)
Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.

v Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
-        Dapat menggambarkan daerah yang luas.
-        Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
-        Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
-        Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
-    Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.

Menurut Kedudukan Bidang Proyeksi
Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
Proyeksi normal
Proyeksi miring
Proyeksi transversal

Menurut Jenis Unsur Yang Bebas (Distorsi)
Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :
-        Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya sudut
-        Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya panjang jarak
-        Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung

Menurut Modifikasi
Proyeksi peta menurut modifikasi (gubahan) dibedakan :
-          Proyeksi Bonne (Equal Area)
Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.

-          Proyeksi Sinusoidal
Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.

-          Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar. Sifat-sifat proyeksi Mercatar yaitu:

1. Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.
2.   Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.
3.  Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.
4.   Proyeksinya adalah konform.
5.   Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.

Proyeksi Mollweide
Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.

Proyeksi Gall
Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang mendekati kutub.

Proyeksi Homolografik (Goode)
Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran.

Sistem Kordinat  >>
Dalam geometri, sistem koordinat adalah suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih bilangan, atau koordinat, untuk secara unik menentukan posisi suatu titik atau unsur geometris lain pada manifold seperti ruang Euklides. Urutan koordinat adalah signifikan, dan mereka kadang-kadang diidentifikasi oleh posisi mereka dalam tuple dan kadang-kadang dengan huruf, seperti dalam "x-coordinate". Koordinat diambil untuk menjadi bilangan real dalam matematika dasar, tetapi mungkin bilangan kompleks atau elemen-elemen dari sistem yang lebih abstrak seperti sebuah cincin komutatif. Penggunaan sistem koordinat memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam masalah-masalah tentang angka dan sebaliknya; ini adalah dasar dari geometri analitis.

o  Cartesian Coordinate System
Suatu sistem yang menggunakan satu atau lebih angka, atau koordinat, untuk secara unik menentukan posisi poin atau elemen geometris lainnya pada manifold seperti ruang Euclidean.

Distortion yang dialami dalam memproyeksikan peta adalah Shape, Area, Distance, Direction, Scale. Bisa kita ilustrasikan sebagai kulit jeruk. Bentuk asli jeruk bulat, jika diproyeksikan ke dalam bentuk peta atau maps. Bagaimana caranya supaya kulit jeruk itu dibentuk diibaratkan menjadi suatu peta. Yaitu caranya dengan mengkuliti jeruk itu secara rapi disesuaikan dengan proyeksi yang akan dibuat.

Geoprocessing >>
Geoprocessing adalah operasi GIS yang digunakan untuk memanipulasi data spasial. Operasi geoprosesing khas mengambil set data input, melakukan operasi pada dataset itu, dan mengembalikan hasil operasi sebagai dataset output. Operasi geoprosesing umum termasuk overlay fitur geografis, seleksi fitur dan analisis, pemrosesan topologi, pemrosesan raster, dan konversi data. Geoprocessing memungkinkan untuk definisi, manajemen, dan analisis informasi yang digunakan untuk membentuk keputusan.

Spatial Referencing System >>
Sistem referensi spasial (SRS) atau sistem referensi koordinat (CRS) adalah sistem lokal, regional atau global berbasis koordinat yang digunakan untuk mencari entitas geografis. Sistem referensi spasial mendefinisikan proyeksi peta spesifik, serta transformasi antara sistem referensi spasial yang berbeda. Sistem referensi spasial didefinisikan oleh akses fitur Simple OGC menggunakan teks yang terkenal, dan dukungan telah dilaksanakan oleh beberapa sistem informasi geografis berbasis standar. Sistem referensi spasial dapat dirujuk menggunakan integer SRID, termasuk kode EPSG yang ditetapkan oleh Asosiasi Produsen Minyak dan Gas Internasional.

Pengambilan Data
·   Pengindraan Jauh
·    Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain.

Komponen-Komponen Penginderaan Jauh
-       Sumber Tenaga
-       Atmosfer
-       Interaksi antara tenaga dan objek
-       Sensor dan Wahana
-       Perolehan Data
-       Pengguna Data
--------------------------------------------------------------------------------------------
Cukup sekian informasi yang bisa saya sampaikan tentang mata kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Basic - Geographic Information System". Semoga bermanfaat 😎. Pamit tidurrr
Atas nama pengetik :
Ragil Prasetiyo 1514321016 Universitas Bhayangkara
dari Mata Kuliah Sistem Informasi Data Spasial dengan topik "Basic - GIS"

Akhir Kata Salam...
--------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka :

0 komentar: